Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bissmillahirohmanirohim
Contoh :
Notasi : A – B = { x | x Î A dan x Ï B } = A Ç
Selamat siang pembaca Blogger STMIK MJ. Kali ini saya akan memposting tugas kuliah saya pada :
Mata Kuliah : Pengantar Studi Islam
Dosen : RATNA DARYANTI S.kom
Tugas : UAS
Judul :"MATERI HIMPUNAN"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Belajar
matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus tertentu dengan buku panduan
yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang menyebabkan para pelajar merasa bosan
untuk belajar matematika. Apalag untuk saya selaku penulis yang sudah rehat 2
tahun untuk belajar. Sulit rasanya untuk mencoba menghafalkan rumus. Seringkali
kita bertanya, "Apa sih manfaat belajar matematika dalam kehidupan
sehari-hari? Apa manfaat Aljabar? Apa manfaat himpunan?.
Pertanyaan
itu kita lontarkan karena kita sudah kesal terhadap pelajaran yang terasa
membosankan dan tidak perlu ini. Tetapi sebenarnya, matematika sangat berfungsi
dalam kehidupan sehari-hari, baik yang paling mudah sampai yang tersulit
sekalipun. Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif,
kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media
menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas
sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak
dapat menghindar dari Matematika, sekalipun kita mengambil jurusan ilmu sosial
tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau tidak mau matematika
digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Apalagi saya selaku penulis makalah ini
yang mengambil jurusan teknik informatika yang identik dengan angka dan logika
matematika.
Dalam
matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak
salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam
matematika modern, dan karenanya, studi mengenai himpunan sangatlah berguna.
Himpunan
biasa digunakan dalam matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan sehari-hari kita jumpai pengertian tersebut seperti dalam Himpunan
Mahasiswa kelas karyawan STMIK Muhammadiyah Jakarta, kumpulan koran bekas,
koleksi perangko, kelompok belajar, gugus depan dalam pramuka dan kata sejenis
lainnya. Kata-kata himpunan, kumpulan, koleksi, kelompok daam kehidupan
sehari-hari memiliki arti yang sama.
Himpunan
merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat
dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik.
Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara
intuitif. Mengingat demikian pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan
ini akan dijabarkan beberapa konsep mengenai teori himpunan.
B. Rumusan masalah
1) Jelaskan
pengertian, teori, konsep, dan jenis himpunan Matematika ?
2) Jelaskan
operasi-operasi pada himpunan ?
3) Sebutkan
hukum- hukum aljabar himpunan ?
4) Jelaskan
manfaat memepelajari himpunan dalam kehidupan sehari-hari ?
5) Jelaskan
penjabaran penerapan soal himpunan pada kehidupan sehari-hari ?
C.
Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian, teori, konsep dan
jenis jenis himpunan Matematika
2) Untuk
mengetahui operasi- operasi terhadap himpunan
3) Untuk
mengidentifikasi hukum-hukum aljabar himpunn
4)
Untuk mengetahui manfaat mempelajari
himpunan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Teori, Konsep dan
Jenis-Jenis Himpunan Matematika
1. Pengertian dan Teori Himpunan
Matematika
George Cantor
(1845-1918) dianggap sebagai Bapak teori himpunan, karena beliaulah yang
pertama kali mengembangkan cabang matematika ini. Ide-idenya tentang teori
himpunan dapat memuaskan keinginan publik terutama idenya tentang himpunan tak
berhingga (infinit) (himpunan yang banyak anggotanya tak berhingga).Sedangkan
himpunan
matematika itu sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah
kumpulan dari beberapa objek baik itu benda abstrak maupun benda real (nyata)
yang dapat didefinisikan dengan jelas. Artinya benda-benda tersebut jelas
adanya dan memiliki keterangan yang jelas. Salah satu contoh himpunan adalah
kumpulan mahasiswa jurusan teknik informatika STMIK Muhammadiyah Jakarta atau
Kumpulan karyawan kontrak PT Mensana Aneka Satwa. Intinya kumpulan tersebut
didefinisikan dengan jelas. Berbeda dengan kumpulan anak yang berambut gondrong
atau kumpulan anak-anak pandai, itu tidak bisa disebut himpunan karena
benda-benda tersebut tidak didefinisikan dengan jelas dan tidak merujuk pada
objek tertentu yang jelas keberadaannya.
2. Konsep Himpunan Matematika
Notasi sebuah himpunan biasanya dinyatakan dengan
simbol simbol tertentu, biasanya sebuah himpunan dinyatakan dengan menggunakan
huruf besar/kapital seperti A, B, C, D, E, dst. atau bisa juga ditandai dengan
adanya kurung kurawal, {…} sedangkan anggota dari himpunan tersebut biasanya
ditandai dengan menggunakan huruf alfabet kecil seperti a,b,c,d,e, dst.
Untuk menyatakan sebuah himpunan, ada 4 buah cara yang
bisa dilakukan. yaitu:
a.
Enumerasi
Enumerasi adalah cara menyatakan himpunan dengan
menuliskan seluruh anggota himpunan di dalam kurung kurawal. Setiap anggota di
dalamnya dipisahkan dengan tanda koma. Misalnya: x = {s,a,p,i}
b.
Simbol baku
Ada beberapa simbol tertentu yang sudah disepakati
untuk menyatakan sebuah himpunan. sebagai contoh, simbol P biasanya digunakan
utnuk menyatakan himpunan bilangan bulat positif, sedangkan huruf R digunakan
untuk menyatakan sebuah himpunan yang berisi bilangan riil.
c.
Notasi pembentukan himpunan
himpunan juga bis dinyatakan dengan cara menulis
ciri-ciri umum dari anggota yang ada di dalam himpunan tersebut. misalnya: A =
{x|x adalah himpunan bilangan riil}
d.
Diagram venn
adalah cara menyatakan sebuah himpunan dengan
menggambarkannnya dalam bentuk grafis. masing masing himpunan digambarkan dalam
sebuah lingkaran dan dilingkupi olah himpunan semesta yang dinyatakan dalam
bentuk persegi empat seperti pada gambar berikut:
Selain
diagram venn, ada juga diagram garis dan diagram cartess, berikut
penjelasannya:
Diagram
garis
Diagram
diatas menyatakan bahwa A dan B merupakan himpunan bagian dari C.
Diagram
Cartes
Rene
Descartes menjelaskan suatu himpunan dalam bentuk garis bilangan seperti gambar
di bawah ini:
3. Jenis- Jenis Himpunan Matematika
Ada
beberapa jenis himpunan yang dikenal di dalam dunia matematika, yaitu:
a) Himpunan kosong
Himpunan kosong merupakan
sebuah himpunan yang tidak ada anggota di dalamnya, biasanya jenis himpunan ini
dituliskan dengan simbol ø atau { }.
b) Himpunan Semesta
Himpunan
semesta adalah hmpunan yang memuat atau mencakup keseluruhan anggota yang
sedang dibahah, iasanya himpunan ini ditandai dengan huruf S.
c) Himpunan
bilangan
Himpunan bilangan terdiri dari:
Himpunan bilangan terdiri dari:
e) Himpunan terhingga
Himpunan
terhingga adalah himpunan yang jumlah anggotanya masih terhingga, meliputi
himpunan kosong dan himpunan yang memiliki n elemen. Contohnya:
X
= {c, d, e, f} , Y = { }
f) Himpunan tak terhingga
Himpunan tak
terhingga adalah himpunan yang jumlah anggotanya tidak terhingga. Comtohnya
himpunan bilangan ganjil atau genap, himpunan bilangan bulat, dsb.
B.
Operasi- Operasi pada Himpunan Matematika
a. Gabungan
Definisi Gabungan
(union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B.
Notasi : A È B = { x | x Î A atau x Î B}
Contoh :
(i) Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = {
7, 5, 22 }, maka A B = { 2, 5, 7, 8, 22 }
(ii) A = A
b.
Irisan
Definisi Irisan (intersection)
dari himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang setiap
elemennya merupakan elemen dari himpunan A dan himpunana B.
Notasi : A Ç B = { x | x Î A dan x Î B }
Contoh :
(i) Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B
= {4, 10, 14, 18},
maka A Ç B =
{4, 10}
(ii) Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka A B
= .
Artinya: A // B
c. Komplemen
Definisi Komplemen
dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah
suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen
A.
Notasi :
= { x | x Î U, x Ï A }
Contoh :
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
(i)
jika A = {1, 3, 7, 9}, maka = {2, 4, 6, 8}
(ii)
jika A = maka Ac = {1, 2, 3 ,4,5,6,7,8,9}
d. Selisih
Definisi Selisih
dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen dari B. selisih antara
A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B relative
terhadap himpunan A.
Notasi : A – B = { x | x Î A dan x Ï B } = A Ç
Contoh :
i.
Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } dan B = {
2, 4, 6, 8, 10 }, maka A– B = { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A
=
ii.
{1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3,
5} = {2}
e. Beda Setangkup
Definisi
Beda
Setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada
pada himpunan A dan B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi: A Å B = (A È B)
– (A Ç B)
= (A – B) È (B
– A)
|
Contoh :
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5
}, maka A B = { 3, 4, 5, 6 }
Contoh : Misalkan
U = himpunan
mahasiswa
P = himpunan mahasiswa yang nilai
ujian UTS di atas 80
Q = himpunan mahasiswa yang nilain
ujian UAS di atas 80
Seorang mahasiswa mendapat
nilai A jika nilai UTS dan nilai UAS keduanya di atas 80, mendapat nilai B jika
salah satu ujian di atas 80, dan mendapat nilai C jika kedua ujian di bawah 80.
Ø “Semua mahasiswa yang mendapat nilai A” : P Ç Q
Ø “Semua mahasiswa yang mendapat nilai B” : P
Å Q
Ø “Semua mahasiswa yang mendapat nilai C” : U – (P
È Q)
f. Perkalian
kartesius
Definisi Perkalian
kartesius dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya sama
pasangan berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen pertama
dari himpunan kedua dari himpunan B.
Notasi: A ´ B = {(a, b) ½ a Î A dan b Î B }
Contoh :
Ø Misalkan C ={ 1, 2, 3
},dan D ={ a, b }, maka
C ´ D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
C ´ D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
Ø Misalkan A = B =
himpunan semua bilangan riil, maka
A ´ B = himpunan semua titik di bidang datar.
A ´ B = himpunan semua titik di bidang datar.
Catatan:
1. Jika A dan B
merupakan himpunan berhingga, maka: ½A ´ B½ = ½A½ . ½B½.
2. Pasangan berurutan (a,
b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b)
¹ (b, a).
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu
A ´ B ¹ B ´ A dengan syarat A
atau B tidak kosong.
Pada Contoh
di atas, D ´ C =
{(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b,
3) } ¹ C ´ D.
1. Jika A = Æ atau B = Æ, maka A ´ B = B ´ A = Æ
Contoh : Misalkan
A = himpunan makanan = { s = soto, g
= gado-gado, n = nasi goreng, m = mie
rebus }
B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet }
Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat
disusun dari kedua himpunan di atas.
Jawab:
½A ´ B½ = ½A½×½B½ = 4 × 3 = 12 kombinasi dan minuman, yaitu
{(s, c), (s, t), (s, d), (g, c),
(g, t), (g, d), (n, c), (n, t),
(n, d), (m, c), (m, t), (m, d)}.
Contoh : Daftarkan semua anggota himpunan berikut:
(a). P(Æ)
(b). Æ ´ P(Æ)
(c). {Æ}´ P(Æ)
(d). P(P({3}))
Penyelesaian:
(a) P(Æ) = {Æ}
(b) Æ ´ P(Æ) = Æ (ket: jika A = Æ atau B = Æ maka A ´ B = Æ)
(c) {Æ}´ P(Æ) = {Æ}´ {Æ} = {(Æ,Æ))
(d) P(P({3})) = P({
Æ, {3}
}) = {Æ, {Æ}, {{3}}, {Æ, {3}} }
C.
Hukum aljabar himpunan
Hukum-hukum pada himpunan dinamakan
Hukum –hukum aljabar himpunan. cukup banyak hukum yang terdapat pada
aljabar himpunan , tetapi disini hanya dijabarkan 11 saja. Beberapa hukum
tersebut mirip dengan hukum aljabar pada sistem bilangan riil seperti a (b+c) =
ab + ac , yaitu hukum distributif.
1.
Hukum identitas:
A = A
A U = A
|
2.
Hukum null/dominasi:
A =
A U = U
|
3.
Hukum komplemen:
A = U
A =
|
4.
Hukum idempoten:
A A = A
A A = A
|
5.
Hukum involusi:
= A
|
6.
Hukum penyerapan (absorpsi):
A (A B) = A
A (A B) = A
|
7.
Hukum komutatif:
A B = B A
A B = B A
|
8.
Hukum asosiatif:
A (B C) = (A B) C
A (B C) = (A B) C
|
9.
Hukum distributif:
A (B C) = (A B) (A C)
A (B C) = (A B) (A C)
|
10. Hukum
De Morgan:
=
=
|
11.
Hukum 0/1
= U
= Æ
|
Terlihat bahwa hukum- hukum yang
berlaku pada himpunan merupakan analogi hukum –hukum logika , dengan operator menggantikan L (dan) , sedangkan operator menggantikan V ( atau ).
1. Prinsip inklusi dan eksklusi
Beberapa
banyak anggota di dalam gabungan dua himpunan A dan B. penggabungan dua buah
himpunan menghasilkan himpunan baru yang elemen-elemennya berasal dari himpunan
A dan himpunan B. himpunan A dan himpunan B mungkin saja memiliki elemen yang
sama. Banyaknya elemen bersama antara A dan B adalah |A | .
setiap unsure yang sama itu telah dihitung dua kali , sekali pada |A| dan
sekali pada |B|, meskipun ia seharusnya dianggap sebagai satu buah elemen di
dalam |A | . karena itu , jumlah elemen hasil penggabungan
seharusnya adalah jumlah elemen di masing-masing himpunan dikurangi jumlah
elemen di dalam irisannya, atau |A| + B
| - |A
|
Prinsip ini dikenal dengan nama prinsip
inklusi –eksklusi . sejumlah lemma dan teorema yang berkaitan dengan prinsip
ini dituliskan sebagai berikut:
a) Lemma 2.1.
misalkan A dan B adalah himpunan berhingga yang saling lepas (disjoint) , maka
|A| + B |
b) Teorema 2.3
misalkan A dan B adalah himpunan berhingga maka berhingga dan |A| + B | - |A |
c) Dengan cara yang sama , kita dapat menghitung jumlah
elemen hasil operasi beda setangkup |A| + B | - 2 |A |.
Contoh :
Berapa
banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5
Penyelelsaian
:
Misalkan : A
= himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
B = himpunan
bilangan bulat yang habis dibagi 5
A himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan
5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK dari 3 dan 5 yaitu
15 ).
Ø Yang
ditanyakan adalah
Terlebih dahulu kita harus menghitung
|A| =
[100/3] = 33 | B | =
[100/5]= 20 |A | = [100/15] =
6
Untuk
mendapatkan |A| + B | - |A |
= 33 + 20 – 6 = 47
Jadi ada 47
buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5 .
Prinsip inklusi- eksklusi dapat
dirampatkan untuk operasi lebih dari dua buah himpunan. untuk tiga buah
himpunan A, B, dan C berlaku teorema berikut:
Teorema 2.4
Misalkan A , B , dan C adalah himpunan yang berhingga maka berhingga dan
Sedangkan untuk empat buah himpunan maka
|A ∪ B ∪ C ∪ D| = |A| + |B| +
|C| + |D| – |A ∩ B| – |A ∩ C| – |A ∩ D| – |B ∩ C| – |B ∩ D| – |C ∩ D|
+ |A ∩ B ∩ C| + |A ∩ B ∩ D| + |A ∩ C ∩ D| + |B ∩ C ∩ D |– |A ∩ B ∩ C ∩ D|
Contoh :
Sebanyak 1232 orang mahasiswa mengambil kuliah bahasa
inggris , 879 orang mengambil kuliah bahasa perancis , dan 114 mengambil kuliah
bahasa jerman. Sebanyak 103 orang mengambil kuliah bahasa inggris dan perancis,
23 orang mengambil kuliah bahasa inggris dan jerman , dan 14 orang mengambil kuliah
bahasa perancis dan bahasa jerman. Jika 2092 orang mengambil paling sedikit
satu buah kuliah bahsa inggris, bahasa jerman ., dan perancis, berapa banyak
mahasiswa yang mengambil kuliah ketiga buah bahasa tersebut?
Penyelesaian :
Misalkan :
I = himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah bahasa inggris.
P =himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah bahasa perancis.
J = himpunan
mahasiswa yang mengambil kuliah bahasa jerman.
Maka ,
|I | = 1232
|P | = 879 |J| =
114 | I P | =
103
| I J | = 23 | P J | =
14 dan |I ∪ P ∪ J| = 2092
Penyulihan nilai- nilai diatas pada persamaan
|I ∪ P ∪ J| = |I | + |P | + |J|
- | I P | - | I J | - | P J | + |I P
J|
2092 = 1232 + 879 + 114 - 103 - 23 -14 + |I P J|
Sehingga |I P J| = 7
Jadi ada 7 orang mahasiswa yang mengambil ketiga
buah kuliah bahasa inggris , perancis dan jerman
2. Pembuktian proposisi himpunan
Proposisi himpunan adalah pernyataan yang menggunakan
notasi himpunan. Pernyataan dapat berupa kesamaan (set identity), misalnya A (B C)
= (A B) (A C) adalah kesamaan himpunan atau dapat berupa implikasi seperti “ jika A B = dan (B C), maka selalu berlaku bahwa A
Terdapat
beberapa metode untuk membuktikan kebenaran proposisi himpunan. Untuk suatu
proposisi himpunan . untuk suatu proposisi himpunan kita dapat membuktikannya
dengan beberapa metode yang menghasilkan kesimpulan yang sama. Di bawah ini
dikemukakan beberapa metode pembuktian proposisi perihal himpunan.
1. Dengan diagram venn
1. Dengan diagram venn
Buatlah diagram venn untuk bagian ruas kiri kesamaan dan diagram venn untuk
ruas kanan kesamaan. Jika diagram venn keduanya sama berarti kesamaan tersebut
benar. Kelebihan metode ini yaitu pembuktian dapat dilakukan dengan cepat
sedangkan kekurangannya hanya dapat digunakan jika himpunan yang digambarkan
tidak banyak jumlahnya. Metode ini lebih mengilustrasikan dibandingkan
membuktikan fakta. Dan banyak matematikawan tidak menganggap sebagai pembuktian
valid untuk pembuktian secara formal. Oleh karena itu pembuktian dengan diagram
venn kurang dapat diterima.
2. Pembuktian dengan tabel keanggotaan
Kesamaan himpunan
dapat dibuktikan dengan menggunakan tabel keanggotaan. Kita menggunakan angka 1
untuk menyatakan bahwa suatu elemen adalah anggota himpunan , dan 0 untuk
menyatakan bukan himpunan. (nilai ini dapat dianalogikan dengan true dan
false).
Contoh : Misalkan
A, B, dan C adalah himpunan. buktikan bahwa A (B C) = (A B)
(A C) tabel keanggotaan untuk kesamaan tersebut adalah seperti
dibawah ini. Karena kolom A (B C) dan kolom (A B)
(A C) sama , maka kesamaan tersebut benar.
A
|
B
|
C
|
BC
|
A (BC)
|
AB
|
AC
|
(AB) (AC)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3. Pembuktian dengan aljabar himpunan
Aljabar himpunan mengacu pada hukum- hukum aljabar himpunan , termasuk di
dalamnya teorema-teorema ( yang ada buktinya ), definisi suatu operasi himpunan
dan penerapan prinsip dualitas.
Contoh :
Misalkan A dan B himpunan . buktikan bahwa A (B - A) = A
Penyelesaian :
A (B - A) = A (B Ac)
definisi operasi selisih
= (A B) (A Ac)
hukum distributif
= (A B)
hukum komplemen
= A B
hukum identitas
4. Pembuktian dengan menggunakan definisi
Metode ini digunakan untuk membuktikan proposisi
himpunan yang tidak berbentuk kesamaan , tetapi proposisi yang berbentuk
implikasi. Biasanya di dalam implikasi tersebut terdapat notasi himpunan bagian
( ).
Langkah-langkah untuk membuktikan bahwa X Y adalah sebagai berikut:
1.
Ambil sembarang x X
2.
Dengan langkah-langkah yang benar tunjukkan bahwa x
Y
Oleh karena itu x
diambil sembarang dalam X , maka berarti bahwa setiap anggota X merupakan
anggota Y atau X Y.
Pembuktian yang
melibatkan kesamaan himpunan (X = Y) haruslah melalui 2 arah sesuai
dengan definisinya , yaitu X Y dan Y X.
5. Pembuktian dengan menggunakan sifat keanggotaan.
Contoh :
Bagaimana
membuktikan A∪(B∩C) = (A∪B)∩(A∪C)?
x ∈A ∪ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ x ∈ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ (x ∈ B ∧ x ∈ C)
⇔(x ∈ A ∨ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ∨ x ∈ C)
(hukum distributif untuk logika matematika)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∧ x ∈ (A ∪ C)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
6. Argument dan diagram venn
Banyak statemen verbal dapat dialihkan menjadi
statemen himpunan. Statemen ini dapat digambarkan dengan diagram Venn. Oleh
karena itu, diagram Venn acap kali digunakan untuk menganalisa validitasnya
suatu argumen.
Contoh :
Pandang asumsi SI, S2, S3 berikut :
S1 : Guru adalah orang yang tenteram hidupnya
S2 : Setiap raja merupakan orang kaya
S3 : Tidak ada orang kaya yang juga tenteram hidupnya
Kita hendak menggambarkan asumsi di atas dalam diagram Venn.
Himpunan guru termuat dalam himpunan orang yang
tentram hidupnya (asumsi SI). Himpunan orang tenteram hidupnya akan saling
lepas dengan himpunan orang kaya (asumsi S3). Himpunan raja termuat seluruhnya
di dalam himpunan orang kaya (asumsi S2).
Dari sini dapat kita putuskan bahwa konklusi
"Tidak ada guru yang merupakan orang kaya" adalah valid. Demikian
pula konklusi "Tidak ada seorang pun guru yang juga raja".
Konklusi "Raja tenteram hidupnya" adalah tidak valid.
Ø Tulis dalam tabular-form :
(i) A = {x | x2 = 4}
(ii) B = {x | x - 4 = 5}
(iii) C = {x | positif, x negatif}
(iv) D = {x | x huruf pada kata
"malam"}
Penyelesaian :
(i) A ={-2, 2}
(ii) B = {9}
(iii) C = 0
(iv) D= {m, a, 1}
Ø Tulis dalam set-builder form :
(i) A berisi huruf-huruf a, b, c, d, e
(ii) B a {2,4,6,8, . . . }
(iii) C berisi propinsi-propinsi di Pulau Jawa.
(iv) D = {5}
Penyelesaian :
(i) A = {x | x adalah huruf dalam abjad sebelum f}
= {x I x adalah lima huruf pertama dalam abjad}.
(ii) B = {x | x adalah bilangan genap positif}.
(iii) C = {x | x adalah propinsi, x terletak di Pulau Jawa}.
(iv) D = {x | x - 3 = 2} = {x I 3x = 15}.
Ø Dari himpunan-himpunan berikut, mana
yang berhingga ?
(i) Hari di dalam satu minggu.
(h) {1,2,3,...,99,100}.
(iii) {x I x genap}.
(iv) orang yang hidup di bumi ini.
Penyelesaian :
(i), (ii) maupun (iv) adalah berhingga (meskipun kita sukar menghitung jumlah
orang-orang di bumi ini; tetapi jumlah tersebut berhingga), sedangkan (iii)
tidak berhingga.
Ø Yang mana dari himpunan-himpunan
ini, merupakan himpunan yang sama ?
(i) {x | x adalah
huruf di dalam kata "tempat"}.
(ii) Himpunan dari huruf-huruf di
dalam kata "empat".
(iii){x | x adalah huruf
di dalam kata "tempa"}.
(iv) Himpunan dari huruf-huruf t, e,
m, p dan
a.
Penyelesaian :
Kalau himpunan-himpunan di atas kita tulis dalam tabular-form jelas
terlihat bahwa ke-4 himpunan di atas sama yaitu (a, e, m, p, t).
Ø Yang mana dari himpunan-himpunan
ini, merupakan himpunan hampa ?
i. A = {x | x adalah
huruf sebelum a di dalam abjad}.
ii. B = (x | x = 9 dan
2x = 4}
iii. = {x | x * x}.
iv. D= {x | x + 8 = 8}.
Penyelesaian :
(i)
Karena a adalah huruf pertama di dalam abjad maka
himpunan A tidak mempunyai elemen, jadi A = 0.
(ii) Tidak
ada bilangan yang memenuhi kedua persamaan x = 9 dan 2x = 4. jadi B = 0.
(iii) Setiap
objek adalah bukan dirinya sendiri. Jadi C adalah
hampa.
(iv)
Bilangan 0 (nol) memenuhi persamaan x + 8 = 8. Jadi D tidak hampa. D={0}.
Ø Bagaimanakah cara kita untuk
menunjukkan bahwa himpunan A bukan himpunan bagian dari suatu himpunan B ?
Buktikan bahwa A = {2,3,4,5} bukan himpunan bagian dari B = {x Ix ganjil}.
Penyelesaian :
Kita perlu menunjukkan bahwa paling sedikitnya
satu elemen dari A tidak termasuk B. Karena 2 € A tetapi 2 B
maka A B.
Ø Misalkan V = {d}, W = {c,d}, X =
{a,b,c}, Y = {a,b} dan Z = {a,b,d}. Apakah pernyataan-pernyataan di bawah ini
benar ?
(i) Y X
(ii) W Z
(iii) W V
(iv) Z V
(v) V Y
(vi) V X
(vii) V X
(viii) Y Z
(ix) X = W
(x) W Y
Penyelesaian :
(i)
Karena setiap elemen dari Y adalah elemen dari X maka
Y X adalah benar.
(ii)
Benar.
(i)
Karena setiap elemen dari V (dalam hal ini hanya satu
yaitu d) adalah elemen dari W maka W
V, maka pernyataan salah.
(ii)
d V
juga Z jadi Z V,
benar.
(iii) d
V tetapi Y, jadi V Y, benar.
(iv) d V
tetapi X, jadi V X, maka
pernyataan salah.
(v) a
Y dan a Z, b Z, maka Y G, jadi pernyataan salah.
(vi) Salah
(vii) c W tetapi c Y, jadi W Y,
maka pernyataan salah.
Penyelesaian :
(i) Maksudnya suatu himpunan yang elemennya suatu himpunan pula, yang elemennya
(i) Maksudnya suatu himpunan yang elemennya suatu himpunan pula, yang elemennya
adalah 2 serta 3.
(ii) A adalah suatu
himpunan yang elemennya 3, himpunan {4,5} serta 4. Jadi: (a) {4,5} c A adalah
salah, karena {4,5} adalah elemen A. Sedangkan (b), (c), (d) dan (f) benar, (e)
salah.
Diketahui himpunan semesta U =
{a,b,c d,e}, A = {a,b d}, B = {b,d,e}.
Tentukan: (i) A B, (ii) B A, (iii) B', (iv) B - A, (v) A'
B, (vi) A U B', (vii) A' B', (viii) (A B)', (ix) B' -
A', (x) (A B).
Penyelesaian :
(i) A
B= {a,b,d,e}.
(ii) B
A = {b,d}.
(iii) B' = (U - B = {a,c}.
(iv) B
- A={e}.
(v)
A' = U - A = {c,e}.
Jadi A' B = {e}.
(vi) A
B' = {a,b,c,d}.
(vii A' B' = {c}.
(viii) (A B)'
= U - (A B) = {a,c,e}.
(ix) B' - A'
= {a}.
(x) (A By
= U - (A U B) = {c}.
D. Manfaat
Mempelajari Himpunan Matematika dalam Kehidupan Sehari – hari
Membahas mengenai manfaat himpunan dalam kehidupan sehari-hari,
tentunya kita bertanya“Apa manfaat
himpunan dalam kehidupan kita sehari-hari?” Kita belum tahu betapa pentingnya
himpunan yang merupakan dasar dari segala ilmu Matematika.
Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin
terasah dan akan memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis, karena
dalam hidup, logika
memiliki
peran penting karena logika berkaitan
dengan
akal pikir.
Banyak
kegunaan logika antara lain:
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika
untuk berpikir secara rasional,kritis,lurus, tetap, tertib, metodis dan
koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak,
cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan
berpikir secara tajam dan mandiri.
4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir
sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis.
5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari
kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan.
6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
E.
Contoh Soal
Penerapan Himpunan dalam Kehidupan Sehari – hari
1. Dalam suatu kelas terdapat 48 siswa. Mereka memilih dua jenis olahraga yang
mereka gemari. Ternyata 29 siswa gemar bermain basket, 27 siswa gemar bermain
voli, dan 6 siswa tidak menggemari kedua olahraga tersebut. Gambarlah diagram
Venn dari keterangan tersebut dan tentukan banyaknya siswa yang gemar bermain
basket dan voli.
Penyelesaiannya :
Gambar diagram Venn dari keterangan
tersebut dapat diperoleh jika banyaknya siswa yang gemar bermain basket dan
voli diketahui, maka cari terlebih dahulu banyaknya siswa yang gemar bermain
basket dan voli:
n{AΛB} = (n{A} + n{B}) - (n{S} - n{X})
n{AΛB} = (29 + 27) – (48 – 6)
n{AΛB} = 14
Siswa yang memilih basket saja = 29 - 14
= 15 orang
Siswa yang memilih voli saja = 27 - 14 = 13 orang
Siswa yang memilih voli saja = 27 - 14 = 13 orang
2. Suatu
kompleks perumahan mempunyai 43 orang warga, 35 orang di antaranya aktif
mengikuti kegiatan olahraga, sedangkan sisanya tidak mengikuti kegiatan apa
pun. Kegiatan bola voli diikuti 15 orang, tenis diikuti 19 orang, dan catur
diikuti 25 orang. Warga yang mengikuti bola voli dan catur sebanyak 12 orang,
bola voli dan tenis 7 orang, sedangkan tenis dan catur 9 orang. Tentukan
banyaknya warga yang mengikuti ketiga kegiatan olahraga tersebut.
Penyelesaiannya :
misalkan yang mengikuti ketiga kegiatan olahraga
tersebut adalah x maka yang ikut:
voli dan tenis saja = 7-x
tenis dan catur saja = 9-x
voli dan catur saja = 12-x
voli saja = 15 –(12-x)-(7-x)-x = -4+x
tenis saja = 19 –(9-x)-(7-x)-x = 3+x
catur saja = 25 –(9-x)-(12-x)-x = 4+x
maka diagram vennya menjadi:
dari diagram venn di atas yang mengikuti ketiga
kegiatan olahraga tersebut adalah
=>> 35 = (7-x) + (9-x) + (12-x) + (-4+x) + (3+x)
+ (4+x) +x
=>> 35 = 31 +x
=>> x = 4
jadi yang mengikuti ketiga kegiatan
olahraga tersebut adalah 4 orang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil
kesimpulan, diantaranya yaitu:
1. Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang
mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan
anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan.
2. Suatu
himpunan biasanya diberi nama atau dilambangkan dengan huruf besar (kapital) A,
B, C, ..., Z. Adapun benda atau objek yang termasuk dalam himpunan tersebut
ditulis dengan menggunakan pasangan kurung kurawal {...}.
3. Himpunan
semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua anggota atau
objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan
S.
4. Dengan
mempelajari Himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan
memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis.
B.
Saran
Kita tidak
sadar bahwa sesungguhnya begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai
disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih
serius dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai
sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah bagian
sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Demikian tugas uas
matematika tentang materi himpunan, saya selaku penulis mengharapkan kritik
bagi para pembaca bloger . Terimakasih telah mengunjungi blog saya, semoga
postingan ini bermanfaat.
Wassalamu'alaikumwarahmatullahi
wabarkatuh