Assalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Selamat sore sahabat bloger, disini aku
akan membagikan kisah perjalanan hidupku. Sesuai dengan judul yang aku ketik
diatas, tentang cerita perjalanan mudik lebaran tahun ini yang penuh dengan
suka cita ataupun duka. Awal kisah aku mulai dari perjalanan mudik keduaku
menggunakan motor. Mudik kali ini aku putuskan untuk mengendarai kuda
besiku (bebek butut). Rute yang aku lewati kali ini akan berbeda dengan mudik
mudik sebelumnya. Biasanya aku mudik melewati rute umum yang biasa orang
lewati, maaf sebelumnya perkenalkan nama ku hafif setiaji asli orang jawa
tepatnya di pesisir selatan pulaujawa(cilacapbercahaya,hehe).
Karena aku kerja dan tinggal dibogor biasanya mudik melewati jalur umum yaitu kalau gx lewat pantura ya lewat selatan. Lah pada mudik tahun ini aku putuskan untuk mudik lewat jalur dimana banyak orang belum mengetahuinya, yaitu jalur tengah. Jalur nya lumayan extrem juga. Rute yang aku lewati yaitu bekasi(cibitung,cikarang)>karawang(kosambi,cikampek)>Purwakarta>Subang(kota)->Indramayu pinggiran(bukan kotanya yaa)->Sumedang pinggiran(juga bukan kotanya ye,,makannya aku bilang ektrem karena kanan kirinye hutan)->Majalengka(kota,cikijing)->Ciamis(kota)->Banjar(kota)>Cilacapbarat>setelah itu baru nyampe ke rumah ku. .heheh.
Karena aku kerja dan tinggal dibogor biasanya mudik melewati jalur umum yaitu kalau gx lewat pantura ya lewat selatan. Lah pada mudik tahun ini aku putuskan untuk mudik lewat jalur dimana banyak orang belum mengetahuinya, yaitu jalur tengah. Jalur nya lumayan extrem juga. Rute yang aku lewati yaitu bekasi(cibitung,cikarang)>karawang(kosambi,cikampek)>Purwakarta>Subang(kota)->Indramayu pinggiran(bukan kotanya yaa)->Sumedang pinggiran(juga bukan kotanya ye,,makannya aku bilang ektrem karena kanan kirinye hutan)->Majalengka(kota,cikijing)->Ciamis(kota)->Banjar(kota)>Cilacapbarat>setelah itu baru nyampe ke rumah ku. .heheh.
Rute yang aku lewati kali ini memang
sedikit awam bagi orang kebanyakan, tetapi memang benar jalan yang aku lewati
memang kosong gx ada orang yang lewat alais sepi. Memang itu yang aku inginkan.
Tetapi dibalik sepian nya jalur ini, tempatnya memang menyeramkan, kanan kiri
hutan belantara dan jalannya naik turun naik (kaya judul lagu,hehe).
Sebelumnya aku memang belum tahu rute yang
aku lewati kali ini, berawal dari punya kenalan orang majalengka aku jadi tahu
rute jalur tengah. Orang majalengka ini namanya mang dede sapaan akrabnya, dia
lah yang mengajak aku mudik bareng melewati rute yang dibilang belum banyak
orang yang tahu(mungkin kalo jin udah pada tahu,hehe).
Awal perjalanan aku mulai dari pulang
kerja tepatnya pada hari kamis 23 juni 2017 langsung beres-beres untuk otw
mudik( bahasa kekiniannya), aku berangkat rombongan bersama 2 orang yang
menggunakan motor masing masing. Yang satu mang dede orang majalengka yang
keduanya mang narman orang purbalingga yang punya istri sekampung sama aku. Jam
stengah 4 sore kita memulai perjalanan. Dengan membaca basmallah kami mulai
perjalanan mudik kali ini. Karena momennya masih puasa, jadi mengharuskan kita
untuk berbuka. Setelah dua jam
perjalanan, kita pun menepi untuk berbuka. Ketika itu kita sudah sampai
purwakarta. Kita pun sepakat untuk berbuka di kedai sate maranggi (sate khas
purwakarta, makanan yang bikin ketagihan). Setelah itu kita lanjutkan untuk
shalat maghrib. Setelah solat kita melanjutkan perjalanan. Sekitar jam setengah
7 an kita melanjutkan perjalanan. Sesampainya di subang sekitaran jam 8 aku
merasa udah gx kuat nahan kantuk, kemudian aku sarankan untuk ngopi duluww(
ngopi dulu kita). Setelah ngopi tibalah waktu yang menegangkan yaitu perjalanan
melewati hutan belantara, akupun disuruh untuk mem fullkan tanki bensinku (biar
kaga kehabisan di hutan,maklum motor matic, boros). Tibalah saatnya melewati
jalur yang dibilang extrem ini. Aku pun gx berani memacu gas nyampe 80, paling
baru 70 udah di turunin lagi(cemen bgt gue). Selain jalan yang banyak tambalan
nya, faktor lampu penerangan jalan yang tak ada pun membuat aku mengurungkan
niat untuuk ngebut. Setelah melewati perjalanan kurang lebih 2,5 jam kita pun
nyampe di majalengka di tempat mang dede. Lalu ketika mau melanjutkan
perjalanan, mang dede menyuruh kita untuk menginap, karena jalanan atau rute
yang akan kita lewati gelap tanpa penerangan dan di anjurkan oleh mang dede
untuk berangkat setelah subuh. Karena momennya masih puasa ramadhan, kitapun
dijamu untuk makan sahur di majalengka ini. Setelah makan sahur, kemudian kita
melanjutkan perjalanan kira-kira jam setengah 5 an. Ternyata apa yang dikatakan
mang dede itu benar, rute nya mengerikan. Selain gelap tanpa lampu penerangan,
jalan yang menanjak dan banyak tikungan menjadi tantangan tersendiri (extremnya
melebihi jalan menuju puncak bogor ini mah). Sesampainya di ciamis, matahari
pun terbit dengan indahnya, indahnya bulan ramadhan tahun ini. Dua jam kemudian
aq pun sampai dirumah dengan keadaan selamat. Setelah melewati jalan yang
mengocok perut ini kusudahi kisah perjalanan mudik ku tahun 2017
ini...........................................................sekian
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
1 comments so far
Titson Band of Titson Black Wedding bands for men
Titson Black titanium vs steel Wedding Band of Titson titanium hip Black titanium steel Wedding bands titanium melting point are a titanium dioxide wedding band and a wedding band for men in all seasons.
EmoticonEmoticon